Pra Musrembang dan Rembug Perencanaan Stunting

18 September 2019 14:08:43 WITA

Bukti, 18 September 2019 Dalam rangka menyukseskan program pemerintah yaitu konvergensi stunting yg harus diprioritaskan oleh pemdes dlm APBDes 2020, Pemdes Bukti mengadakan kegiatan rembug stunting di aula kantor perbekel Bukti yg dihadiri oleh camat Kubutambahan, KPMD, kader kesehatan, bidan desa, posyandu, guru paud, LPM, Kadus, PD, PLD, Babinsa, pengurus PKK dan BPD. 5 program yg harus dilaksanakan dlm konvergensi stunting adalah : 1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak 2. Konseling gizi terpadu 3. Sanitasi dan air bersih 4. Perlindungan sosial 5. Pendidikan anak usia dini ( paud ) Didalam rembug stunting tersebut dibahas program-program yg akan dilaksanakan oleh pemdes berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan juga mengenai pembiayaan mana yang menjadi kewenangan desa dan kewenangan dinas kesehatan agar tidak tumpang tindih. Dinas kesehatan menyampaikan data anak yg terindikasi stunting di desa Bukti berjumlah 16 anak. untuk itu perlu keseriusan seluruh elemen masyarakat dlm penanganan stunting ini. Bagi masyarakat yg mempunyai balita diharapkan untuk rutin membawa balita nya ke posyandu agar dpt dideteksi lebih awal begitu pula bagi ibu hamil. mari tingkatkan partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu. Dalam Hasil Kesimpulan Musdes, bahwa desa akan mendukung dan membiayai kegiatan Konvergensi Stunting tahun 2020 sesuai dengan permendes no II Tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan dana desa.

Apa itu stunting???? Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Hasil Riskesdas 2013 menyebutkan kondisi konsumsi makanan ibu hamil dan balita tahun 2016-2017 menunjukkan di Indonesia 1 dari 5 ibu hamil kurang gizi, 7 dari 10 ibu hamil kurang kalori dan protein, 7 dari 10 Balita kurang kalori, serta 5 dari 10 Balita kurang protein.

Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Untuk mencegahnya, perbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal sejak dalam kandungan. Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika dia mengandung ketika dewasa tidak kekurangan gizi. Selain itu butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan akses sanitasi dan air bersih.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. (D2)

Komentar atas Pra Musrembang dan Rembug Perencanaan Stunting

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Bukti

tampilkan dalam peta lebih besar